Rabu, 30 Mac 2011

31.3.2011

Syukur kepada-Nya
setahun aku bersama si dia
pahitmanis
senyumtawa
sukaduka
aku bersama si dia
terima kasih untuk segalanya
jika ada
terkasarbahasa
tersalahcakap
tersakitkanhati
mohon sepuluh jari menyusur ampun
cyg awk ^_^

Selasa, 29 Mac 2011

Top 7 Keajaiban Dalam Islam

Top 7 Keajaiban Dalam Islam

Menara Pisa, Tembok Cina, Candi Borobudur, Taaj Mahal, Ka’bah, Menara Eiffel, dan Piramida di mesir, inilah semua keajaiban dunia yang kita kenal. Namun sebenarnya semua itu belum terlalu ajaib, karena di sana masih ada tujuh keajaiban dunia yang lebih ajaib lagi. Mungkin para pembaca bertanya-tanya, keajaiban apakah itu?

Memang tujuh keajaiban lain yang kami akan sajikan di hadapan pembaca sekalian belum pernah ditayangkan di TV, tidak pernah disiarkan di radio-radio dan belum pernah dimuat di media cetak. Tujuh keajaiban dunia itu adalah:

1 Haiwan Berbicara di Akhir Zaman

Maha suci Allah yang telah membuat segala sesuatunya berbicara sesuai dengan yang Ia kehendaki. Termasuk dari tanda-tanda kekuasaanya adalah ketika terjadi hari kiamat akan muncul hewan melata yang akan berbicara kepada manusia sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an, surah An-Naml ayat 82,

“Dan apabila perkataan Telah jatuh atas mereka, kami keluarkan sejenis binatang melata dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa Sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami”.

Mufassir Negeri Syam, Abul Fida’ Ibnu Katsir Ad-Dimasyqiy berkomentar tentang ayat di atas, “Haiwan ini akan keluar diakhir zaman ketika rusaknya manusia, dan mulai meninggalkan perintah-perintah Allah, dan ketika mereka telah mengganti agama Allah. Maka Allah mengeluarkan ke hadapan mereka haiwan bumi. Khabarnya, dari Makkah, atau yang lainnya sebagaimana akan datang perinciannya. Haiwan ini akan berbicara dengan manusia tentang hal itu”.[Lihat Tafsir Ibnu Katsir (3/498)]

Haiwan aneh yang berbicara ini akan keluar di akhir zaman sebagai tanda akan datangnya kiamat dalam waktu yang dekat. Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda,

“Sesungguhnya tak akan tegak hari kiamat, sehingga kalian akan melihat sebelumnya 10 tanda-tanda kiamat: Gempa di Timur, gempa di barat, gempa di Jazirah Arab, Asap, Dajjal, hewan bumi, Ya’juj & Ma’juj, terbitnya matahari dari arah barat, dan api yang keluar dari jurang Aden, akan menggiring manusia”. [HR. Muslim dalam Sohih-nya (2901), Abu Dawud dalam Sunan-nya (4311), At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (2183), dan Ibnu Majah dalam Sunan-nya (4041)]

2 Pohon Kurma yang Menangis

Adanya pohon kurma yang menangis ini terjadi di zaman Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- , mengapa sampai pohon ini menangis? Kisahnya, Jabir bin Abdillah-radhiyallahu ‘anhu- bertutur,

“Jabir bin Abdillah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: “Adalah dahulu Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- berdiri (berkhutbah) di atas sebatang kurma, maka tatkala diletakkan mimbar baginya, kami mendengar sebuah suara seperti suara unta dari pohon kurma tersebut hingga Rasulullah -Shollallahu ‘alaihi wasallam- turun kemudian beliau meletakkan tangannya di atas batang pohon kurma tersebut” .[HR.Al-Bukhariy dalam Shohih-nya (876)]

Ibnu Umar-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Dulu Nabi -Solallahu ‘alaihi wa sallam- berkhuthbah pada batang kurma. Tatkala beliau telah membuat mimbar, maka beliau berpindah ke mimbar itu. Batang korma itu pun merintih. Maka Nabi -Shollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya sambil mengeluskan tangannya pada batang korma itu (untuk menenangkannya)”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Sohih-nya (3390), dan At-Tirmidziy dalam Sunan-nya (505)]

3 Untaian Salam Batu Aneh

Mungkin kalau seekor burung yang pandai mengucapkan salam adalah perkara yang sering kita jumpai. Tapi bagaimana jika sebuah batu yang mengucapkan salam? Sebagai seorang hamba Allah yang mengimani Rasul-Nya, tentunya dia akan membenarkan seluruh apa yang disampaikan oleh Rasul-Nya, seperti pemberitahuan beliau kepada para sahabatnya bahwa ada sebuah batu di Mekah yang pernah mengucapkan salam kepada beliau sebagaimana dalam sabdanya, Dari Jabir bin Samurah dia berkata, Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Sesungguhnya aku mengetahui sebuah batu di Mekah yang mengucapkan salam kepadaku sebelum aku diutus, sesungguhnya aku mengetahuinya sekarang”.[HR.Muslim dalam Sohih-nya (1782)].



4 Pengaduan Seekor Unta

Manusia adalah makhluk yang memiliki perasaan. Dari perasaan itu timbullah rasa cinta dan kasih sayang di antara mereka. Akan tetapi ketahuilah, bukan hanya manusia saja yang memiliki perasaan, bahkan haiwan pun memilikinya. Oleh karena itu sangat disesalkan jika ada manusia yang tidak memiliki perasaan yang membuat dirinya lebih rendah daripada haiwan. Pernah ada seekor unta yang mengadu kepada Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- mengungkapkan perasaannya.

Abdullah bin Ja’far-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Pada suatu hari Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wasallam- pernah memboncengku dibelakangnya, kemudian beliau membisikkan tentang sesuatu yang tidak akan kuceritakan kepada seseorang di antara manusia. Sesuatu yang paling beliau senangi untuk dijadikan pelindung untuk buang hajatnya adalah gundukan tanah atau kumpulan batang kurma. lalu beliau masuk kedalam kebun laki-laki Ansar. Tiba tiba ada seekor unta. Tatkala Nabi -Sollallahu ‘alaihi wasallam- melihatnya, maka unta itu merintih dan bercucuran air matanya. Lalu Nabi -Sollallahu ‘alaihi wasallam- mendatanginya seraya mengusap dari perutnya sampai ke belakangnya dan tulang telinganya, maka tenanglah unta itu. Kemudian beliau bersabda, “Siapakah pemilik unta ini, unta ini milik siapa?” Lalu datanglah seorang pemuda Ansar seraya berkata, “Unta itu milikku, wahai Rasulullah”.
Maka Nabi -Shallallahu ‘alaihi wasallam- bersabda, “Tidakkah engkau bertakwa kepada Allah dalam binatang ini, yang telah dijadikan sebagai milikmu oleh Allah, karena ia (binatang ini) telah mengadu kepadaku bahawa engkau telah membuatnya letih dan lapar”. [HR. Abu Dawud dalam As-Sunan (1/400), Al-Hakim dalam Al-Mustadrak (2/99-100), Ahmad dalam Al-Musnad (1/204-205), Abu Ya’la dalam Al-Musnad (3/8/1), Al-Baihaqiy dalam Ad-Dala’il (6/26), dan Ibnu



5 Kesaksian Kambing Panggang

Kalau binatang yang masih hidup boleg berbicara adalah perkara yang ajaib, maka tentunya lebih ajaib lagi kalau ada seekor kambing panggang yang berbicara. Ini memang aneh, akan tetapi nyata. Kisah kambing panggang yang berbicara ini terdapat dalam hadits berikut:

Abu Hurairah-radhiyallahu ‘anhu- berkata, “Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam- menerima hadiah, dan tak mau makan sodaqoh. Maka ada seorang wanita Yahudi di Khoibar yang menghadiahkan kepada beliau kambing panggang yang telah dicampur racun. Lalu Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- pun memakan sebahagian kambing itu, dan kaum (sahabat) juga makan. Maka Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Angkatlah tangan kalian, kerana kambing panggang ini mengkhabarkan kepadaku bahawa ia beracun”. Lalu meninggallah Bisyr bin Al-Baro’ bin MA’rur Al-Ansoriy. Maka Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- mengirim (utusan membawa surat), “Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu?” Wanita itu menjawab, “Jika engkau adalah seorang nabi, maka apa yang aku telah lakukan tak akan membahayakan dirimu. Jika engkau adalah seorang raja, maka aku telah melepaskan manusia darimu”. Kemudian Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan untuk membunuh wanita itu, maka ia pun dibunuh. Nabi -Sollallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda ketika beliau sakit yang menyebabkan kematian beliau,”Senantiasa aku merasakan sakit akibat makanan yang telah aku makan ketika di Khaibar. Inilah saatnya urat nadi leherku terputus”. [HR. Abu Dawud dalam Sunan-nya (4512). Di-shohih-kan Al-Albaniy dalam Shohih Sunan Abi Dawud (hal.813), dengan tahqiq Masyhur Hasan Salman]

6 Batu yang Berbicara

Setelah kita mengetahu adanya batu yang mengucapkan salam, maka keajaiban selanjutnya adalah adanya batu yang berbicara di akhir zaman. Jika kita fikirkan, maka terasa aneh, tapi demikianlah seorang muslim harus mengimani seluruh berita yang disampaikan oleh Rasulullah -Sollallahu ‘alaihi wasallam-, baik yang masuk akal, atau tidak. Kerana Nabi -Soallallahu ‘alaihi wa sallam- tidaklah pernah berbicara mengikut hawa nafsunya, bahkan beliau berbicara sesuai tuntunan wahyu dari Allah Yang Mengetahui segala perkara ghaib.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Kalian akan memerangi orang-orang Yahudi sehingga seorang diantara mereka bersembunyi di balik batu. Maka batu itu berkata, “Wahai hamba Allah, Inilah si Yahudi di belakangku, maka bunuhlah ia”. [HR. Al-Bukhoriy dalam Shohih-nya (2767), dan Muslim dalam Shohih-nya (2922)]

Al-Hafizh Ibnu Hajar-rahimahullah- berkata, “Dalam hadits ini terdapat tanda-tanda dekatnya hari kiamat, berupa berbicaranya benda-benda mati, pohon, dan batu. Lahiriahnya hadits ini (menunjukkan) bahwa benda-benda itu berbicara secara hakikat”.[Lihat Fathul Bari (6/610)]

7 Semut Memberi Arahan


Mungkin kita pernah mendengar cerita rekaan tentang haiwan-haiwan yang berbicara dengan haiwan yang lain. Semua itu hanyalah cerita fiktion belaka alias omong kosong. Tapi ketahuilah wahai para pembaca, sesungguhnya adanya haiwan yang berbicara kepada haiwan yang lain, bahkan memberi arahan, layaknya seorang komandan pasukan yang memberikan perintah. Haiwan yang memberi arahan tersebut adalah semut. Kisah ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Qur’an,

“Dan Sulaiman Telah mewarisi Daud, dan dia berkata: “Hai manusia, kami Telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi segala sesuatu. Sesungguhnya (semua) Ini benar-benar suatu kurnia yang nyata”.Dan dihimpunkan untuk Sulaiman tentaranya dari jin, manusia dan burung lalu mereka itu diatur dengan tertib (dalam barisan). Hingga apabila mereka sampai di lembah semut, berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari. Maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa kerana (mendengar) perkataan semut itu. dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah Aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat mu yang Telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah Aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”. (QS.An-Naml: 16-19).

Inilah beberapa perkara yang lebih layak dijadikan “Tujuh Keajaiban Dunia” yang menghebohkan, dan mencengangkan seluruh manusia. Orang-orang beriman telah lama meyakini dan mengimani perkara-perkara ini sejak zaman Nabi -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- sampai sekarang. Namun memang kebanyakan manusia tidak mengetahui perkara-perkara itu. Oleh kerana itu, kami mengangkat hal itu untuk mengingatkan kembali, dan menanamkan aqidah yang kokoh di hati kaum para muslimin

Sumber:
http://www.syok.org/portal/readarticle.php?article_id=4787

Selasa, 22 Mac 2011

Burung dan Nelayan

Di kejauhan...
laut biru terdampar lena
mendepangkan dadanya
kepalanya di hilir, langkahnya ke muara
dengkuran seiring hembusan nafas
yang mengalunkan buih-buih
bersih memutih.

Sang camar melayang-layang
melabuhkan sinar matanya pada laut membiru
di hati penuh pengharapan
agar ada rezeki dari Tuhan,
buat anak yang kelaparan.

Di tengah samudera...
nelayan tua memudik ke kuala
mencari rezeki sebelum fajar menyinsing
pulang disaat malam menggamit senja
bertahun mengabdi diri pada laut bergelora
kerna...
hanya itulah semangga kepandaian
sumber rezeki kurniaan Tuhan.

Burung dan nelayan
hidup berteman lautan
kicauan burung dan kocakan dayung

saling mengisi keheningan samudera.

Isnin, 21 Mac 2011

Kekasih ~ Usman Awang

Akan kupintal buih-buih
menjadi tali
mengikatmu
akan kuanyam gelombang-gelombang
menjadi hamparan
ranjang tidurmu

akan kutenun awan-gemawan
menjadi selendang
menudungi rambutmu

akan kujahit bayu gunung
menjadi baju
pakaian malammu

akan kupetik bintang timur
menjadi kerongsang
menyinari dadamu

akan kujolok bulan gerhana
menjadi lampu
menyuluhi rindu

akan kurebahkan matari
menjadi laut malammu
menghirup sakar madumu

Kekasih, hitunglah mimpi
yang membunuh realiti
dengan syurga ilusi.


By:
Usman Awang


Rabu, 16 Mac 2011

Berhemah dan berakhlak dalam teguran


KELEMBUTAN itu penyeri peribadi. Ustaz Umar Tilmisani rahimahullah berkata:“Apabila melakukan teguran, Imam syahid Al-Banna menuturkan kata-kata teguran yang lemah lembut dengan suara yang halus dan tidak dengan nada yang tinggi. Beliau akan menegur kesalahan dan menyatakan kesalahan tanpa menyakiti atau mengguris hati ikhwah.”

“Di saat senang, beliau memanggilku dengan namaku sahaja… Wahai Umar.”

“Namun, apabila ada sesuatu yang menyimpang dan harus diperbetul dan diluruskan, maka beliau akan memanggilku dengan panggilan… Wahai Ustaz Umar.”

“Apabila terdengar sahaja panggilan itu, maka saya akan segera menyedari bahawa ada hal yang tidak menyenangkan atau ada perkara yang perlu saya perbetulkan. Maka saya akan segera berkata, "Apa yang terjadi?”

Beliau membalas pertanyaan dengan simpulan dan kuntuman senyum yang indah mekar di bibir. Sehingga apabila melihat wajahnya, maka sesiapa yang sedang marah, maka perasaan geramnya pasti akan reda dan hilang. Lalu, beliau akan menyampaikan isi tegurannya dengan bahasa yang lembut yang menyentuh hati dan juga menyenangkan jiwa yang mendengar.”

Di kala ambang peperiksaan makin menggundahkan hati dan perasaan kita, emosi dan jiwa seseorang itu sememangnya mudah terusik dan terguris. Maklum dengan suasana getir dan tegang di kala peperiksaan menyebabkan hati menjadi sedikit keras dan statik. Kurangnya kedinamikan yang boleh melentur hati supaya menyemai rasa berlapang dada dan lebih terbuka kepada salah silap mahupun sikap yang mungkin sedikit keras oleh rakan kita. Syaitan akan lebih mudah untuk meniup rasa dengki dan nafsu amarah akan makin membuak-buak api kemarahannya dimangkin oleh hasutan syaitan.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita untuk menghadapi perasaan marah ini berdasarkan hadith dari Sulaiman Bin Shurad:

“Saya duduk bersama Nabi s.a.w. dan di situ ada dua orang yang saling bermaki-makian antara seorang dengan kawannya. Salah seorang dari keduanya itu telah merah padam mukanya dan membesarlah urat lehernya, kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sesungguhnya saja niscayalah mengetahui suatu kalimat yang apabila diucapkannya, tentulah hilang apa yang ditemuinya -kemarahannya, yaitu andaikata ia mengucapkan: “A’udzu billahi minasy syaithanir rajim,” tentulah lenyap apa yang ditemuinya itu. Orang-orang lalu berkata padanya - orang yang merah padam mukanya tadi: “Sesungguhnya Nabi s.a.w. bersabda: “Mohonlah perlindungan kepada Allah dari syaitan yang direjam.”

(Muttafaqun ‘alaih)

Selain itu, Rasulullah pernah bersabda bahawa:

“Seseorang yang kuat di kalangan sesuatu kaum bukanlah orang yang dapat mengalahkan semua orang di kalangan kaumnya tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang dapat menahan dirinya daripada berasa marah.”

Allah turut berfirman dalam Surah Ali ‘Imran, ayat 134:“(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”(Surah ali-’Imran [3]:134)Sememangnya menjadi suatu signifikan buat kita para daie untuk mengikis sifat marah dan memupuk serta menyemai subur sikap lemah lembut dalam diri. Menjadi suatu bekalan yang sangat penting buat kita dalam jalan yang penuh dengan liku-liku ini di mana, sifat lemah lembut mampu untuk menarik manusia kembali kepada Allah.

Rasulullah SAW bersabda:“Sesungguhnya Allah itu Maha Lemah-lembut dan mencintai sikap yang lemah-lembut dalam segala perkara.”

(Muttafaqun ‘alaih)

Allah turut berfirman dalam Surah Furqan,

“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan (iaitu mereka mengucapkan salam).”

(Surah al-Furqan [25]:63)

Jelas di sini bahawa kita perlu bersikap lemah lembut dalam semua perkara. Hatta khudwah hasanah kita yang kita junjungi, Rasulullah SAW sentiasa bersikap lemah lembut. Baginda mungkin pernah bersikap tegas, tetapi semuanya dengan nada yang lembut dan sangat menyentuh hati.

Perlu kita ingatkan bahawa dalam kita sibuk mengejar manusia dan menulis manusia, dalam keghairahan kita, adakah kita telah mengkorporasi sikap lemah lembut dalam teknik dakwah kita? Mungkinkah teguran kita terlalu tegas? Adakalanya, mungkin difikirkan bahawa kata-kata yang diucapkan adalah bersesuaian dan menepati situasi, namun, setiap manusia mempunyai perasaan yang berlainan.

Seseorang itu mungkin mudah terusik atau terguris walaupun kata-kata yang diucapkan langsung tidak mempunyai unsur-unsur kasar mahupun kata-kata tajam yang mampu menusuk jiwa. Seringkali dirasakan bahawa kata-kata yang diucapakan seolah-olah kata-kata yang biasa atau madah nasihat yang mudah untuk diterima.

Namun, persoalannya, adakah kita pernah terfikir dengan perasaan orang tersebut. Semangat kita yang tinggi mungkin secara tidak sengaja boleh menorah luka perasaan di jiwa ikhwah yang lain. Maka berhati-hatilah dalam usaha kita untuk menegur, malah di kalangan ikhwah sendiri. Jangan semangat yang menjulang tinggi menyebabkan kita kabur terhadap perasaan ikhwah di sekeliling.

Malah Syed Qutb pernah berkata:

“Kita menyeru dan memerangi manusia dengan kasih sayang dan lemah lembut. Nampak seperti ironi, namun itulah hakikat yang perlu kita implementasikan.”

Kata-kata beliau ditujukan buat daie-daie muda yang penuh dengan semangat tetapi risau jika disalurkan pada saluran-saluran yang terselitnya rasa marah. Impak yang lebih teruk ialah, orang yang diseru mungkin akan lari dan menyebabkan usaha kita sia-sia malah dikutuk oleh Allah.

Rasulullah bersabda:

“Berikanlah kemudahan dan jangan mempersukarkan. Berilah kegembiraan dan jangan menyebabkan orang lari.”

(Muttafaqun ‘alaih)

Semoga kita lebih peka dengan perasaan dan jiwa sahabat-sahabat kita. Namun, jadikan ia sebati dalam diri supaya berkat izin Allah, moga kita praktikkan selalu.


Khamis, 10 Mac 2011

Alkaline Trio - radio



Shaking like a dog shittin' razorblades,
waking up next to nothing after dreaming of you and me
I'm waking up all alone, waking up so relieved
while you're taking your time with apologies,
I'm making my plans for revenge
Red eyes on orange horizons
If Columbus was wrong I'd drive straight off the edge
I'd drive straight off the edge

Taking your own life with boredom,
I'm taking my own life with wine -
it helps you to rule out the sorrow,
it helps me to empty my mind
Making the most of a bad time
I'm smoking the brains from my head
Leaving the coal calling the kettle black and orange and red
This kettle is seeing red

I've got a big fat fuckin' bone to pick with you my darling
In case you haven't heard I'm sick and tired of trying
I wish you would take my radio to bathe with you,
plugged in and ready to fall

Shaking like a dog shittin' razorblades,
waking up next to nothing after dreaming of you and me
I'm waking up all alone, waking up so relieved
while you're taking your time with apologies,
I'm planning out my revenge
Red eyes on orange horizons
If Columbus was wrong I'd drive straight off the edge
I'm seeing red

I've got a big fat fuckin' bone to pick with you my darling
In case you haven't heard I'm sick and tired of trying
I wish you would take my radio to bathe with you,
plugged in and ready to fall

Plugged in and ready to fall
Plugged in and ready to fall

Plugged in and ready to fall





Selasa, 8 Mac 2011

Kebahagian Itu Kesykuran


Andai hati terasa bahagia
andai cinta terasa membara
andai diri terasa senang
ungkaplah sebaris syukur pada-Nya

Secangkir syukur buat-Nya
belum tentu bisa menggantikan
kebahagian yang dikurniakan
belum tentu bisa menggantikan
kesenangan yang diinginkan

Andai hati terasa gelisah
andai cinta terasa hambar
andai diri terasa susah
pamerkan secalit sabar

Bersabarlah menempuh segala dugaan
tabahlah menangkis segala cabaran
cekalkan diri menghadapi segala halangan

Sesungguhnya,
kebahagian itu suatu kesyukuran.




Jumaat, 4 Mac 2011

Mengapa Mengeluh

Kita selalu bertanya dan Quran sudah menjawabnya.
Kita bertanya: Kenapa aku diuji?
Quran menjawab , “Apakah manusia itu mengira bahawa mereka dibiarkan saja mengatakan ,” Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka , maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar , dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang berdusta.” Surah al-Ankabut , ayat 2-3.

Kita bertanya : Kenapa aku tak dapat apa yang aku idam-idamkan?
Quran menjawab ,” Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu , padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.” Surah al-Baqarah , ayat 216.

Kita bertanya : Kenapa ujian seberat ini?
Quran menjawab ,” Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” Surah al-Baqarah, ayat 286.

Kita bertanya : Kenapa kita rasa frust?
Quran menjawab ,” Janganlah kamu bersikap lemah , dan janganlah pula kamu bersedih hati , padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi darjatnya , jika kamu orang-orang yang beriman. “Surah Ali Imran , ayat 139.

Kita bertanya : Bagaimana harus aku menghadapinya?
Quran menjawab ,” Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mengerjakan sembahyang , dan sesungguhnya sembahyang itu amat berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” Surah al-Baqarah ayat 45.

Kita bertanya : Kepada siapa aku berharap?
Quran menjawab,” Cukuplah Allah bagiku , tidak ada Tuhan selain daripadanya. Hanya kepadanya aku bertawakal .” Surah at-Taubah, ayat 129.

Kita bertanya : Apa yang aku dapat daripada semua ujian ini?
Quran menjawab ,” Sesungguhnya Allah telah membeli daripada orang-orang mukmin , diri dan harta mereka dengan memberikan syurga untuk mereka.” Surah at-Taubah , ayat 111.

Kita berkata : Aku tak tahan!
Quran menjawab ,”....dan janganlah kamu ber putus asa daripada rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa daripada rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.” Surah Yusuf , ayat 12.

Kita berkata: Sampai bila aku akan merana begini
Quran menjawab,” Kerana sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. “ Surah al-Insyirah, ayat 5-6.



Selasa, 1 Mac 2011

Selalu Ada


Saat malam tak lagi bicara
Aku ternanti-nanti kata bicara
Yang akan menghiburkan
Menghapus segala sedih
Saat aku tak kuat
Aku ternanti-nanti
Tangan yang akan memegangku
Menahan aku dari jatuh

Saat airmataku mengalir
Aku rindukan seseorang
Yang akan mengusapi pipiku
Kerana tidak rela airmataku terus mengalir
Ketika saat segala-galanya hilang
Aku ternanti-nanti seseorang
Yang akan membuatkan aku rasa dipenuhi

Aku tahu kerana Dia
Semua itu dipenuhi
Dan sentiasa akan terjadi
Kerana setiap saat bicara-Nya ada untukku
Kerana setiap saat tangan-Nya ada untukku
Kerana setiap saat aku dalam-dalam ingatan-Nya
Kerana setiap saat Dia selalu ada untukku.



LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...